Minggu, 12 April 2015

Pendidikan untuk Calon penerus

Assalammualaikum...selamat siang...
hallo readers :) sehat ? kudu sehat dan bahagia yah.
hari ini saya mau berbagi cerita tentang Kelulusan :) hehehe setelah saya pernah 4 tahun menempuh pendidikan SMK Di Jurusan Kimia Analis fyuhh itu otak berasa berat banget kala itu,karena paling ga suka sama yg namanya kimia ;( dilanjutkan D3 Pengolahan Minyak dan Gas dan transfer ke S1 Tekhnik Kimia. Hahahaha pendidikan yang cukup panjang dan banyak ilmu yang saya dapatkan.

Pertanyaan yang sering menghampiri saya saat ini 
"arum kerja dimana ? " atau " arum sudah lulus,kok ga kerja,naik gunung terus ? " atau "kok malah jadi relawan,ga kerja aja"
yaelahhh... pertanyaan ini lagi sering banget disampaikan teman - teman :)
Sebenarnya tak terkecuali kedua orang tua saya di Bontang sana yang sangat mengharapkan anak terkahirnya ini bekerja di perusahaan di kota saya di Bontang.
Ntah mengapa saya paling ga bisa kerja kantoran,saya lebih tertarik dengan kreatifitas :) seperti yang saya tekuni selama 3 tahun ini.menjahit dan membuat brosh,aksesoris. Beberapa bulan setelah lulus pun saya konsen sama kegiatan sosial di Juve For Care,dan yang terakhir saya ikut bantu-bantu di posko Alian Bergabung di MDMC Banjarnegara. Besok-besok saya mau cerita tentang kegiatan saya deh ya selama menjadi tim bantu-bantu diposko :)
Back to the topic
"Sayang Sarjana Kimia nya kan"
"Sayang udah kuliah jauh-jauh" kata - kata ini juga sering mampir ditelinga saya :)
menurut saya tidak ada ilmu yang terbuang-buang. Semua masih tetap ada dikepala saya kok rumus-rumus njelimet itu,hehehe. Pendidikan penting menurut saya. Bekal juga buat anak saya nantinya. Alhasil kadang saya pengen banget kerja kantoran,dengan gaji yang cukup menjanjikan di kaltim , tapi kok ya rasanya bakal ga sejalan sama hati saya yang masih suka bikin kreatifitas ini. 


Lihat temen-temen seangkatan yang sudah mapan dengan ST nya dan bekerja dipabrik-pabrik terkemuka,membuat saya iri terkadang (yah namanya juga manusia). Sampai sekarang saya masih terus memproduksi aksesoris yang saya tekuni . Saya juga suka banget bikin cake dan kue,beberapa saat lalu pun saya mendapat pesanan :) lumayan 

 Kalau menikah nanti pun pekerjaan ini tidak akan membuat saya repot. "Jadi kuliah nya sayang dong arum " ah sekali lagi saya tekankan tidak ada ilmu yang terbuang,tidak ada yang disayangkan. Di era seperti sekarang ini, sulit rasanya menemukan perempuan dengan tittle pendidikan tinggi yang hanya beraktivitas di rumah. Mulai dari alasan ekonomi hingga kesetaraan gender, banyak wanita yang akhirnya bersama kaum pria berkecimpung di dunia kerja. Tapi kerja yang saya tekuni ini lebih mengedukasi untuk pekerjaan dirumah,daripada harus keluar rumah,hehehehe

Ada yang perlu diluruskan mengenai cara pandang yang keliru tentang arti penting pendidikan. Kita menuntut ilmu, sekolah tinggi, bukan hanya untuk mendapatkan ijazah, bukan hanya untuk mencari pekerjaan. Orang menuntut ilmu tidak lain tidak bukan untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memperluas pilihan dalam hidupnya. Selain itu, dengan wawasan dan pola pikir yang dimilikinya, Nantinya seorang wanita akan menjadi seorang Ibu. Menurut saya Seorang Ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi secara logika akan mampu mendidik anaknya relatif lebih baik dibanding ibu lainnya.

Saat ini banyak perempuan dengan tittle pendidikan yang tinggi dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu mengejar karir atau mengurus anak (bagi yang sudah menikah), meski tidak sedikit pula yang bisa menggabungkan keduanya.  Bagi saya, satu hal yang harus dipegang oleh seorang Ibu yaitu dia harus mampu tampil menjadi sosok yang menginspirasi anak-anaknya kelak. Oleh karenanya, apapun profesinya selama halal dan tidak mengurangi kualitas perhatian dan kasih sayang kepada keluarga dan anak-anaknya.

Hahahaha..bicaranya jauh tentang pendidikan dan anak,nikah juga belom -___-
yah pokoknya saya mah pengen semua wanita bisa tetap punya pendidikan yang pengetahuan yang cukup. Kalaupun nantinya tidak bekerja sesuai dengan jurusan :) tidak ada yang salah. 

Selamat siang :) Jangan lupa bersyukur.



Tidak ada komentar: