Senin, 27 Juli 2015

Ingin pasangan yang seperti apa?


Assalammualaikum... Minal Aidin Wal Faidzin ... Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Masih suasana  Idul Fitri, maafin saya yang sering ngerepotin, dan cerewet ini. Maafin saya yang banyak salah ini ya, hehehehe
Gimana lebarannya ? Sudah berapa kali ditanya “Kapan Nikah?”

Jadi gini, saya yang lebaran tidak mudik dan sendirian di purwokerto ini tidak banyak ditanyain “kapan Nikah ?” saat Lebaran, karena menurut saya pertanyaan itu selalu ada setiap saya ketemu temen lama di social media tanpa harus menunggu lebaran atau yang ngebully karena kelamaan nge jomblo. Let me tell you, setelah kesekian kali saya jatuh dan bangun sama yang namanya pacaran, saya sudah tidak memikirkan tentang mempunyai pasangan sekarang, seperti di blog saya beberapa waktu lalu, Jika dia menyayangi saya maka dia Menikahi saya. Menjadikan saya SAH, hahahah karena dengan bertemu orang tua pun belum tentu menjadikan pernikahan itu terjadi. Maka ijab Qabul lah yang sebenarnya bukti  nyata buat saya.

Ya ya ya, saya sendiri pernah menghabiskan banyak tahun pacaran tanpa hasil apa-apa. Saya sudah ada di tingkat di mana ngga nemu alasan baik kenapa perlu pake pacaran kalo buntutnya cuma buat buang waktu. Udah ketua-an kalo mau main yang begitu lagi.

Banyak orang yang kalau ditanya ingin pasangan seperti apa, maka jawabannya bisa tidak cukup di lembar pertama yang diberikan. Kalau saya ditanya pertanyaan yang sama, jawaban saya begini

Arum ga pengen punya suami yang ganteng ?

Ya mau, tapi nggak perlu seganteng  Del Piero juga ya. Yang cukup buat saya tatap setiap saya bangun tidur aja udah cukup. Sungguh

Arum ga pengen punya suami yang kaya ?


Ya mau, tapi saya udah pernah ngerasain hidup banyak uang tapi ya udah lah ya. Rejeki yang cukup saja, cukup buat sekolahin anak, dan kehidupan yang cukup. Tapi kalau dikasih yang lebih ya Alhamdulillah. Kaya tapi hasil dari korupsi atau ngambil hak orang lain, ga berkah untuk hidup saya dan dia.

Arum pengen punya suami pendaki ya? Atau relawan ?

Iya sih tidak dipungkiri kegiatan saya di sosial membuat saya berfikir, mungkin punya suami dari bidang ini akan menjadi reward tersendiri. Cuma ya buktinya juga saya gagal nikah , saya memang pendaki gunung, suka kegiatan outdoor yang menantang, tapi bukan berarti suami saya harus pendaki gunung, atau relawan SAR. Hehehehe...

Atau arum pengen punya suami Juventini ya ?

Saya ini memang fans berat club bola yang saya cintai semenjak saya duduk dibangku SMP. Saat itu del piero hingga saat ini dan esok saya akan terus mencintai club ini, Juventus. Sebagai Juventini tidak dipungkiri yang kebanyakan  adalah kaum adam, banyak teman-teman saya dari seluruh indo dan luar yang Juventini. Saya juventini tapi pendamping hidup saya tidak harus juventini. Tidak harus mengerti bola dan club kecintaan saya ini.

Terus mau yang gimana arum ?
Jawaban saya adalah yang Seiman, Setia dan Taqwa.

Kenapa saya bilang  Seiman, karena saya muslim dan saya tidak ingin ada perbedaan dengan suami saya kelak. Saya ingin di imam-in. Dan tentu imam saya harus muslim, bukan hanya untuk memandu saya sholat, tapi juga mengajarkan nilai-nilai Agama Islam kepada saya yang masih sering lupa kalau Allah lebih menyukai ketepatan waktu pada saat sholat 5 waktu.

Lalu, buat apa kita berjanji untuk hidup bersama sampai maut memisahkan, dengan seseorang yang bahkan kita tahu, kita bisa hidup tanpanya dengan baik, seseorang yang tidak pernah membuat kita berhasil untuk sekedar berpikir; takut kehilangannya? Itu kenapa, rasa saling membutuhkan, dan rasa saling ingin memiliki terkadang jauh lebih penting dari cinta itu sendiri. Bagi saya seperti itu. Cinta, tidaklah  lebih tinggi derajatnya dari iman dan rasa saling membutuhkan.

Anggap lah saya cupu atau cemen. Di usia segini saya ga pernah  merokok sedepresi nya karena putus atau ditinggalkan.  Saya, ngga pernah sama sekali minum minuman beralkohol. Dan memang nggak pernah sama sekali merasa hal-hal macam itu keren di mata saya.  

Berapa banyak perempuan yang akhirnya jadi ‘depresi’ karena sudah pernah having sex dengan pasangannya, yang ternyata bereng*ek? Tidak terhitung. Saya pernah dihadapkan pada kehidupan buruk, yang tidak ingin pernah saya ulangi kembali. Saya memiliki orangtua yang sempurna, and I’m happy with it. Alhamdulillah . Siapa pun bisa mengecewakanmu. Dan itu bukan salahmu. Tidak perlu lantas merasa tidak berharga, karena seseorang menganggapmu tidak berharga. Kalau masih takut mati, maka hiduplah baik-baik.  

Nah kenapa saya memilih Setia ?
Karena pada akhirnya, kamu perlu hidup bersama dia yang akan rela mencebokimu saat kamu sakit. Menuntunmu saat kamu tidak bisa berjalan. Mendoakanmu saat hidupmu tengah sempit. Dan tetap mencintaimu setelah banyak kekecewaan yang terjadi dalam kehidupan kalian.

Menikah, bukanlah hanya perkara kamu dan dia. Tapi juga perkara hidup anak-anakmu. Menikahlah dengan dia yang mau sama-sama tumbuh menjadi orangtua yang semestinya. Dan menjadi pasangan yang setia menggenggammu apa pun yang terjadi.
 
saya ingin seperti ini, setia sampai menua
Bapak diusia beliau yang mau memasuki 70 tahun tidak pernah saya lihat berani jalan dengan wanita lain J sungguh. Saya paling ga bisa kalau membagi hati, Jujur saja.

Saya pernah lihat quote lupa dari siapa
“Menikahlah karena surga Allah dekat jika kamu bersamanya”
Siapa pun bisa menjadi pembohong dalam kehidupanmu. Bahkan orang yang paling kamu cintai sekali pun. Saya pernah dibohongi yang begitu besar, kebohongan yang bisa jadi alasan saya untuk merusak diri saya sendiri. Tapi saya tidak perlu melakukan kebohongan yang sama untuk menunjukkan bahwa saya tengah terluka. Saya tidak perlu terjun ke jurang yang sama, hanya untuk menunjukkan bahwa saya juga mampu bertahan dalam kehancuran.

Well, kalau balik lagi ke pasangan. Seberapa pun ganteng, kaya, pinter, tajir pasanganmu. Kalau dia ngga ‘taqwa’segalanya bisa hilang.  SEGALANYA. Bahkan, dia bisa membuatmu kehilangan dirimu sendiri.
Kalau saya sih selalu ingin punya anak yang bisa belajar sholat dan mengaji dari orangtuanya sendiri. Bisa belajar kebijaksanaan dari ayahnya, bisa belajar kasih dan sayang dari ibunya. Dan bisa belajar kejujuran dari kedua orangtuanya. AMINNN YA ALLAH

Dan kenapa saya bilang taqwa?


Kalau dia taqwa, dia pasti pandai. Karena dia tahu, salah satu amalan yang tidak akan terputus walau seseorang sudah meninggal adalah ‘ilmu yang bermanfaat’.

Tidak ada yang serta merta langsung bahagia, tidak ada yang serta merta bisa bersama tanpa melewati perselisihan. Semua butuh awal dan semua perlu menjalani proses. Tanpa keduanya, maka tidak ada cinta yang mampu bertahan untuk tetap hidup. Saya lihat itu di kedua orang tua saya. Seberapa banyak pria yang merasa perlu membuat perempuannya merasa begitu dicintai. Pria yang mau memberi penjelasan atas cintanya, yang mau meluruskan pikiran yang salah karena tengah merasa begitu marah. Seharusnya jumlahnya lebih banyak dari yang tidak merasa perlu melakukannya. Itu kenapa pria akhirnya terpilih menjadi kepala keluarga. Karena dari dalam dirinyalah kelak banyak masalah akhirnya bisa diselesaikan. Karena itu mereka pantas jadi pemimpin.

Saya tidak penah sekali pun menyesal pernah mencintai seseorang. Cinta saya tidak pernah murah saya beri, saya selalu  punya alasan kuat kenapa saya bisa jatuh hati pada orang tersebut. Tapi kali ini berbeda, cinta saya tidak sebesar cinta saya kepada Nya,yang Maha segala Nya. Menikah itu juga salah satu ibadah. Semoga one day, kita pun dipertemukan dengan pasangan yang selalu mampu ‘menenangkan’ kita :)

Saya masih jauh banget sama kata sempurna, semoga Allah melimpahkan segala ampunan Nya untuk kita ya.  Coba cerita ke saya kalau kriteria calon pendamping kamu bagaimana?




“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (QS. Adz Dzariyaat : 49)


Senin, 13 Juli 2015

Resolusi Lebaranku



Ini hari Selasa. Pagi tadi, seperti biasa saya sahur seorang diri. Berjalan ke dapur dengan mata nyaris terpejam karena mengantuk dan hati sedikit sebal karena menyadari bahwa saya lupa memasak nasi. Jadi saya pun berjalan ke dapur untuk memasak bumbu tumis yang saya siapkan. Tanpa nasi! Saya itu belum bisa bilang saya sudah makan kalau saya belum makan nasi, perut saya Indonesia banget. Saya termangu beberapa saat di meja makan mencoba bersyukur masih ada beberapa menit untuk memasak nasi.

Saya tidak tahu seberapa batasan ‘keberuntungan’ yang ada di kepalamu. Tapi dari hidup yang sudah saya lalui hingga saat ini, bisa bertemu dengan Bapak dan Ibu, lalu duduk dimeja makan dengan mereka, orang yang saya sayangi, adalah sebuah keberuntungan tersendiri apalagi pada saat moment Idul Fitri, buat saya yang merantau ke pulau Jawa.


Mudik. Acara berita, dipenuhi dengan tulisan mudik yang wara wiri dari stasiun satu ke stasiun lain. Bagi saya mudik kerumah membutuhkan waktu seharian. Dari Purwokerto ke Jogja, lalu dari Jogja ke Balikpapan, dan Balikpapan ke Bontang. Ah ya, saya tidak lagi memiliki wajah untuk meminta uang kepada orang tua saya bila itu hanya untuk keinginan saya memiliki ponsel terbaru, atau baju baru karena baju yang saya pakai ya cuma itu-itu saja, atau sepatu baru karena saya tidak punya sepasang sepatu yang cukup untuk dipakai gonta ganti untuk saya pakai saat lebaran atau tiket pesawat untuk pulang. Saya yang sudah seharusnya bisa mencari uang sendiri begini, sudah tidak mengandalkan uang dari kedua orang tua saya.

Satu tahun sudah saya tidak melihat wajah Ibu saya, atau sekedar mencium pipinya. Saya rindu? Kapan tepatnya saya dapat tidak merindukannya. Saya merasa rindu pada Ibu adalah arti dari symbol bilangan tak terhingga.
Lebaran sudah hampir tiba, ribuan umat muslim bergembira. Saya pun begitu, tapi dibalik itu saya punya niat untuk mudik. Rencana saya di Lebaran Tahun ini adalah mudik. Namun ketika harga tiket pesawat melambung tinggi dan tiket kereta sudah habis terjual, lalu bagaimana dengan rencana mudik yang saya niatkan. Seketika saya menjadi anak yang merasa berdosa karena mudik harusnya sudah menjadi rutinitas di hari yang Fitri.

Alat komunikasi secanggih apapun tidak akan mampu menandingi peluk nyata dan tatap mata oleh Ibu dan anak. Semua alat komunikasi yang diciptakan, justru semakin menjauhkan kita dalam mengenal baik orang lain, biasanya. Tapi bukan Tuhan namanya, kalau  hanya memberi yang  membuat kita belajar tapi tidak memberi apa yang  mampu  membuat  kita bahagia. Selalu melihat ke atas tentu akan membuatmu lelah, terus melihat ke bawah pun akan membuatmu sulit kemana-mana. Melihat-lah ke depan, dan pastikan langkahmu selalu menuju apa-apa yang Tuhan setujui. Kalau niat mudik nya tidak jadi berarti uang nya harus berguna untuk niat yang baik pula. Tapi apa ya ?

Membuka web Cermati www.cermati.com dan sedikit banyak memberi saya ide mengenai mengatur keuangan. Banyak konten Bank yang ditawarkan, salah satunya saya memilih tabungan Haji yang saya idamkan sejak dulu. Maka resolusi lebaranku tahun ini adalah membuat tabungan Syariah untuk ibadah Haji. Dari dulu Ibu ingin sekali pergi Haji, entah kapan kedua tangan ini mampu mengumpulkan pundi-pundi rezeki untuk Ibu berangkat Haji. Tapi niat ini sudah bulat. Saat  bilangan usiamu semakin bertambah. Semakin sedikit hal yang kau inginkan. Semakin terlihat mana-mana yang mustahil, mana-mana yang masih mungkin diwujudkan. Beberapa impian pun mulai terasa pahit. Karena impian itu dulu, terlalu terburu-buru dibentuk. Terlalu tergesa-gesa dilabeli harus terwujud, tapi buat saya membuka tabungan Haji di BNI Syariah membuat saya yakin, saya pasti mampu mewujudkan salah satu impian Ibu. Tidak akan ada perhatian yang melebih kekuatan perhatian yang disampaikan langsung. Seperti tidak akan ada yang melebihi kekuatan pelukan dan genggaman tangan. Tidak akan pernah ada. Cermati membantu mengatasi impian saya dimasa lalu dengan membuka tabungan untuk Haji dengan tidak membebankan biaya administrasi kepada nasabahnya dan keuntungan lainnya.


Seperti Misi nya Cermati memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan kendali atas situasi finansial mereka dan menghemat uang mereka, dengan membuat keputusan finansial yang cermat. Dan ini saya rasakan dengan membuka web Cermati. Begitu pula Visi Cermati adalah untuk menjadikan informasi finansial lebih mudah diakses dan lebih berguna bagi setiap orang dengan menggunakan platform teknologi. Ini tergambar nyata dari info dari social media yang sangat berpengaruh terhadap berkembangnya tekhnologi. Cermati sangat membantu saya yang kurang paham mengenai pengambilan keputusan dibidang keuangan dalam jangka panjang.


Saya hanya tahu, Tuhan tak akan pernah salah memberi keputusan. Karena Dia yang selalu akan jadi yang pertama berpijak dalam masa depan dan hari esok hidup saya. Banyak artikel di Cermati yang mengingatkan saya betapa perencanaan keuangan memang harus diperhitungkan. Supaya semua seimbang dan tidak besar pasak daripada tiang, sekali lagi Cermati ini memberikan sekaligus mengingatkan saya betapa perencanaan keuangan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan hidup yang lebih sehat. Walau tidak mudik, semoga niat ini terlaksana sebagai bentuk nyata bahwa Tuhan gantikan semua dengan yang bermanfaat. Selamat mudik untuk yang mudik. 

Lomba Blog Resolusi Lebaran

Sabtu, 04 Juli 2015

Berkata-kata Secukupnya :D

Assalammualaikum, selamat malam

Rasul saya pernah bersabda
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam (HR. Al Bukhari dan muslim)

Malam ini saya sedang ingin menulis beberapa hal yang saya lalui di minggu awal bulan Juli. Saya kemarin-kemarin punya mimpi, mimpi saya kecil. Apalah artinya mimpi saya bila dijatuhkan ke tengah samudera. mimpi saya kecil. Apalah arti mimpi saya bila dilemparkan ke tengah angkasa. Apalah arti mimpi saya bila dibandingkan dengan mimpi milikmu. Saya lagi pengen kumpul sama temen-temen juvedonna expired yang ketemu di forum dan gathering nasional di Surabaya dan Jakarta. Masuknya chapter Expired hehehehe

Ah ya saya itu begini, kalau ketemu saya, kamu akan jauh lebih mengenal saya yang bahasanya logat ngapak dan acak adul. Kamu tidak perlu mempelajari banyak bahasa saya, itu cara saya sendiri untuk bisa dekat dengan semua orang yang saya temui. Dianggap ndeso ya monggo, tapi ya saya begini. Saya tidak tertarik membandingkan apa pun yang saya miliki dengan milik orang lain, bila itu hanya akan menimbulkan dengki, sirik atau penyakit hati lainnya.
 
perbincangan saya tentang mimpi dengan pengerajin di daerah Lombok :d seruu
Bicara tentu lebih mudah dari prakteknya. Dan saya pun masih saja sering menjilat kembali setiap kata bijak yang saya share untuk orang lain di socmed.huhuhuhu... Saya lagi belajar nerima keritikan dengan cara dan sikap apapun yang ditujukan untuk saya.  Saya sadar betapa kata-kata mampu meluluhlantahkan mimpi dan niat yang dibangun seseorang untuk mencapai mimpi tersebut. 
 
Kalian tahu apa yang paling mudah menerbangkanmu ? Kata-Kata
Kalian tahu apa yang paling mudah menjatuhkanmu ? Kata-kata
Kalian tahu apa yang paling mudah membahagiankamu ? Kata-kata
Dan..... Kalian tahu apa yang paling mudah menyakitimu ? Kata-kata

Pandailah menjaga bibir indahmu. Sungguh... pandai-pandailah menjaganya. Karena disadari atau tidak kita sadari ada banyak rangkaian kalimat yang dengan mudahnya keluar dari mulut kita, yang bahkan ketika mengucapkannya dulu kita tanpa berfikir terlebih dahulu, tapi mampu melekat selamanya di hati seseorang sebagai hal menyakitkan. Pendengaran seseorang dan hatinya bukan lelucon yang siap menerima perkataan yang tidak pantas keluar dari mulut yang tidak bertanggung jawab. Kan ada tuh ya, kadang diam adalah emas.

Saya pernah lihat para atasan marahin bawahannya dengan kata-kata kasar di kantor waktu saya lagi test kerja
Saya juga denger kata-kata kasar bagaimana para kurir dimarahin karena telatnya beliau mengantar kiriman

Saya juga lihat bapak-bapak yang jualan di sekitar komplek rumah saya, yang diusir karena sering terlihat berjualan dikomplek rumah. Saya sempat membeli mainan beliau. Cara para petugas mengusir juga menurut saya kurang layak untuk disampaikan kepada Bapak yang usianya hampir menyamai Bapak saya ini. Kata-kata yang dilontarkan tidak begitu baik untuk disampaikan. Saya selalu meilhat Bapak ini di sekiar komplek, beliau berjualan mainan anak-anak yang terbuat dari bambu. Setelah diminta tidak berjualan disekitar komplek, akhir-akhir ini beliau tidak terlihat lagi di sekitar perumahan.
ini  mainan yang saya bilang terbuat dari bambu, kincir-kincir

beliau dan kesehariannya

Alhamdulillah ketemu beliau lagi sewaktu bebelanja dari pasar didekat komplek kemarin. Alhamdulillah kata-kata yang menyakitkan itu tidak menyurutkan niat beliau untuk tetap berjualan dengan hasil karyanya. Semangat ya pak, maafin petugas komplek saya yang penyampaian / cara menyampaikan nya salah kemarin.
Lihat deh, bagaimana kata-kata bisa menyakiti hati mereka. Saya beberapa hari ini adem banget denger kata-kata yang seharusnya tidak dilontarkan, adem-adem panass sih maksudnya. Tapi saya tahu rasanya orang yang dilontarkan perkataan kasar tsb, hatinya terluka mendengarnya, membacanya. Mendengar bagaimana orang lain bisa begitu mudah merendahkan hasil kerja orang lain.
kincir-kincir punya saya :d

Menuju kebaikan memang tidak akan pernah mudah. Akan banyak orang yang menatap dan menilaimu tengah mencoba menggurui orang lain, maka tinggalkanlah mereka dibelakang. 
 
Akan banyak orang yang menatap dan menilaimu tengah berusaha menarik perhatian orang lain, maka tinggalkanlah mereka dibelakang.
Akan banyak orang yang berfikir tentang usahamu semua itu salah, maka tinggalkanlah mereka dibelakang.
Mengingatkan tentang kebaikan memang tidak akan pernah mudah. Berdoalah kepada Nya untuk selalu bisa dikumpulkan bersama hati-hati yang baik dan dijauhkan dari mereka yang penuh prasangka. Positiflah melihat hidup. 
 
Saya bersyukur detik ini, karena banyak mendapatkan banyak masukan dari orang lain. Kamu tahu, ini mengajarkan saya banyak hal. Banyak sekali hal yang mungkin tidak akan didapat mereka yang terlalu sibuk mengkritik usaha orang lain. Dan menganggap bahwa masalah orang lain isinya hanya tentang menyalahkan. Tentu saja saya pernah menemukan mereka yang demikian, menilai saya kurang di sisi ini dan itu, tapi ya itu kemarin-kemarin. Tapi terimakasih atuh ya, karena tanpa kalian yang pernah mengecilkan saya, saya tidak pernah tahu kalau ternyata, bisa menjadi besar tidak datang dari keberanian mengecilkan orang lain.
selfie dulu

OIAA.... Minggu kemarin saya melakukan perjalanan panjang, dari purwokerto ke Ibukota bersama teman juvedonna saya. Mba tria namanya. Dari ketemu di kereta, selama di perjalanan kami banyak berdiskusi tentang tujuan kami ke jakarta hari itu. Mba Tria sendiri berangkat dari jogja jam 09.00 WIB sedangkan saya jam 12.15 WIB baru berangkat dan kami bertemu di kereta yang sama karena saya pesan tempat duduk yang berhadapan. Yakalii...jomblo puasa-puasa bengong sampe jakarta -_- pftt...

Selama di kereta kalau liat Mba Tria ini jadi inget masa Kuliah, yang megang buku kecil dan mencatat apa yang akan dipresentasikan. Salut deh sama mba tria yang baru saya kenal dari komunitas club kecintaan saya. Selama perjalanan saya melihat raut mukanya yang gugup karena kami akan mempresentasikan event kami. Saya yang sarjana pengangguran ini tidak sempat menyiapkan pulpen dan buku untuk mencatat segala yang akan ditulis untuk presentasi. Malu lah saya ini, kalah sama mba mahasiswa dari salah satu universitas terkemuka di kota Jogja. Saya ini orangnya sok-sok an semangat. Nah bisa jadi kata-kata saya “tenang-tenang aja mbak, kita pasti bisa presentasi” membuat mba tria jadi semangat atau malah jadi kepikiran tentang materi presentasi event kami. Kata-kata emang jadi kunci utama.
candid :d persiapan matang dari mba tria

Pulang ke Jogja lagi langsung pagi setelah malam kami presentasi, ini berasa banget capeknya walau Cuma duduk anteng dikereta. Sekali lagi saya mau cerita, kalau mba tria ini sebenernya sudah letih, Cuma ya mau nyenengin saya yang jomblo ini. Kata-kata penyemangat dari mba tria bikin saya semangat walau mikirnya waktu itu bakal bolak balik kekota jogja. Hahahahah, Cepet sembuh ya mba tria yang lagi sakit disana. Sampai hari ini saya menulis dan berkomunikasi dengan mba tria, si mbak lagi sakit. Semoga pacar baiknya jadi obat tersendiri buat cepet sembuh, semangat ngerjain Tugas Akhirnya.... semoga kata-kata yang seharusnya tidak dilontarkan menjadikan kita lebih kuat ya mba. Semangattt mba
jogja jkt jogja - tek tok

Nah kalau kamu merasa mereka yang berkata-kata kepadamu menyakitkan hatimu, maka maafkanlah saja perkataan mereka. Jangan biarkan hidup, menjadi alasan untuk kamu membenci atau menjadi sesuatu yang buruk, apalagi menjadi sesuatu yang buruk atau berfikir membalas semua dengan hal buruk. Saya rindu hujan kalau sudah begini. Mungkin hujan juga sedang membesarkan hatinya, sama seperti Bapak penjualan mainan tadi, atau bisa jadi mba tria yang juga sedang membesarkan hatinya. Itu kenapa saya tahu, bahwa porsi Tuhan begitu luas di hati mereka berdua. Mba tria perempuan yang kuat begitupun bapak tadi. Bapak penjualan mainan tadi adalah pemberani buat saya, beliau mencoba terlihat kuat dihadapan orang lain termasuk dihadapan saya. FYI, saya akhirnya tahu nama, tempat tinggal dan lainnya mengenai bapak ini dari beberapa pertanyaan saya dan obrolan dari para tukang parkir pasar yang mengenal beliau. Sehat-sehat ya pak, 
 
Seseorang bisa saja berkomentar buruk atau berprasangka buruk tanpa harus berpapasan. Seseorang bisa saja hanya berkomentar atas hasil yang kita lakukan. Bahkan seseorang bisa saja menghina tanpa perlu bertatap muka, dan bertatap mata. Hebat #kemudian berubahjadikelinci. Di sisi mana pun kita berpijak, pasti akan ada yang kita pandang lebih tinggi atau lebih rendah dari tempat kita berdiri. Saya harap cara pandang kita, tidak akan sampai membuat kita menjatuhkan diri kita sendiri, dengan cara merendahkan atau menginjak pijakan kaki manusia lainnya. Mereka yang berniat tidak baik padamu, adalah mereka yang sedang merugikan dirinya sendiri. Suatu saat, mereka akan mendapat kerugian yang sama atau bahkan berkali lipat lebih besar<< ini janji Allah SWT. Semua manusia pada akhirnya akan bertanggung jawab pada perbuatan mereka masing-masing. Itu adalah bagian Tuhan Mu untuk memikirkannya. Kamu tidak perlu repot. 
 
Maafin saya juga kalau kata-kata saya kurang berkenan
Maafin kalau bahasa jawa saya kurang dimengerti
Maafin saya yaaaa, selamat berpuasa
Tolong ingatin saya kalau saya salah. Tolong tegur saya kalau saya masih belum benar. Syukron